Isu kejahatan transnasional telah menjadi perhatian global dalam era globalisasi yang semakin kompleks. Salah satu bentuk kejahatan tersebut ialah pencucian uang yang dapat membahayakan stabilitas ekonomi dan keamanan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana Pemerintah Filipina mensekuritisasikan kasus Alice Guo, mantan walikota Bamban, sebagai ancaman terhadap keamanan nasional. Alice Guo dituduh terlibat dalam aktivitas pencucian uang melalui operator perjudian daring ilegal (POGO) yang melibatkan sindikat internasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus serta teori Sekuritisasi dari Copenhagen School. Temuan menunjukkan bahwa aktor negara seperti Presiden Marcos dan institusi pemerintah Filipina melakukan framing terhadap Alice Guo sebagai ancaman eksistensial melalui pidato, kebijakan, dan tindakan luar biasa seperti pelibatan INTERPOL dan penerbitan red notice. Dengan demikian, penelitian ini menyoroti bagaimana isu hukum dapat dipolitisasi menjadi ancaman keamanan dan perlunya kolaborasi internasional dalam menangani kejahatan lintas batas.
Kata Kunci: Kata kunci: Sekuritisasi, Alice Guo, kejahatan transnasional, pencucian uang, INTERPOL, Filipina.